Selasa, 30 Desember 2014

surga belanja kota JOGJA

Banyak orang yang menganggap Yogyakarta sebagai tempat untuk pulang, terutama bagi mereka yang pernah menjadikan kota ini sebagai tempat perantauan. Tapi tak hanya rumah, Jogja jugalah surga tempat wisata. Ada seabreg destinasi tersembunyi yang bisa kamu sambangi di propinsi yang terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa ini. Dari cave tubing di Kalisuci hingga terjun mencebur dinginnya air di Curug Indah, liburan di Jogja memang melahirkan kesan tak tergantikan.
Jogja juga sanggup memuaskan keinginan kamu yang satu ini: belanja! Ya, kamu tak perlu menjejakkan kaki ke mal-mal mahal di kota-kota besar untuk menemukan pengalaman berbelanja yang berharga. Jogja menawarkan segalanya, dari kerajinan kulit berkualitas tinggi hingga pakaian jadi dengan jahitan rapi yang bisa kamu dapatkan di bawah Rp. 100.000.
Mana aja sih yang menjadi surga wisata belanja di Kota Gudeg? Simak sama-sama yuk!

1. Surga belanja pertama sudah pasti Malioboro, tempat para pedagang menjajakan barang sepanjang jalan yang ratusan meter panjangnya.

Belanja di Malioboro
Belanja di Malioboro via lifestyle.kompasiana.com
Siapa yang gak kenal Malioboro? Ruas jalan yang menjadi ikon Yogyakarta ini bakal jadi tempat pertama yang kamu singgahi ketika sampai di Kota Gudeg ini. Di sinilah jantung aktivitas kota Jogja berdenyut, di mana masyarakat Jogja berbaur dengan wisatawan.
Dari Stasiun Tugu sampai seberang Pasar Beringharjo, sepanjang jalan ini dipenuhi oleh jejeran toko, pusat perbelanjaan, sampai pedagang yang berjualan di emperan. Barang yang dijajakan pun sangat beragam, mulai dari batik, kaos, aksesoris, sampai tukang tato temporer. Yang jelas, menyusuri emperan toko di Malioboro untuk mencari oleh-oleh atau sekadar cuci mata bakal menjadi pengalaman yang menyenangkan buatmu.

2. Jangan lupa sambangi ujung selatan Malioboro. Kamu akan menemukan Pasar Beringharjo, tempat kamu bisa membeli batik atau kemeja dengan harga Rp. 60.000 saja.

Suasana di Beringharjo
Suasana di Beringharjo via lifestyle.kompasiana.com
Puas menyusuri emperan Malioboro, belok aja ke Pasar Beringharjo yang masih terletak di kawasan yang sama. Pasar tradisional ini usianya hampir sama dengan Kraton Yogyakarta yang berdiri sejak 1758. Selama berabad-abad, kawasan ini mejadi pusat ekonomi kota Jogja sampai menjadi pasar yang kamu kenal sekarang ini.
Di pasar ini, kayaknya hampir semuanya ada deh. Mulai dari aneka macam kain dan busana batik, jajanan pasar, bahan makanan, jamu-jamuan, gadget, sampai barang-barang antik dan pakaian dalam. Apalagi, semua ini masih bisa kamu tawar dengan harga lebih rendah, lho. Bahkan kamu bisa mendapatkan kemeja jadi berjahitan rapi dengan harga Rp. 60.000 saja!

3. Punya niat membeli onderdil motor, pakaian bekas, hingga berbagai barang antik? Mampir dulu ke pasar “maling”!

Salah satu los di Pasar klithikan
Salah satu los di Pasar klithikan via jmradiodoc.blogspot.com
Ada yang bilang Pasar Klithikan itu pasar “maling”. Konon, kalau barangmu hilang di seputaran kota Jogja, kamu bisa menemukannya di pasar ini. Tapi, anggapan itu gak benar, pedagang di sini bukan penadah, kok. Jadi, jangan harap cinta kamu yang lenyap bakal ketemu di sini. Hehehe.
Pasar Klithikan yang terletak di Pakuncen, Wirobrajan, ini adalah hasil relokasi. Dulunya, pasar ini adalah pasar tumpah yang buka tiap malam di Jalan Mangkubumi. Di pasar ini, kamu bisa menemukan beragam barang-barang bekas dan baru, seperti onderdil dan aksesoris kendaraan bermotor, barang-barang antik nan jadul, pakaian, serta ponsel baru dan bekas, mulai dari yang keluaran terbaru sampai yang lawas. Kalau kamu penggemar motor tua, pasti suka berburu onderdil antik di sini.

4. Gak perlu pusing mencari fashion item berbahan kulit. Ada Manding, pusat kerajinan kulit di daerah selatan Yogyakarta.

Produk Manding
Produk Manding via yogyakarta.panduanwisata.id
Kamu suka berburu fashion item berbahan kulit? Datang aja ke desa wisata kerajinan kulit Manding yang terletak di Jalan Parangtritis KM 11, Bantul. Di sini, kamu bisa menemukan bermacam produk fashion yang terbuat dari kulit, seperti tas, sepatu, dompet, jaket, ikat pinggang, sampai pernak-pernik seperti gantungan kunci dan pigura. Harganya sendiri dibanderol antara Rp. 70.000 hingga Rp. 1.000.000.
Harga produk-produk kulit ini gak semahal di mal. Apalagi, kamu masih bisangenyang alias menawar harganya. Gak heran kalau tempat ini menjadi tujuan pemburu produk kulit, karena selain lebih murah, mutunya juga gak kalah sama yang bermerk. Selain wisata belanja, kamu juga bisa mengintip proses pengolahan dan pembuatan produk berbahan kulit yang dilakukan oleh pengrajin.

5. Jika ingin mempercantik rumahmu, jangan lupa mencari guci, kaca, patung ukiran, dan hiasan dinding di Kasongan.

Gerabah Kasongan
Gerabah Kasongan via www.panoramio.com
Kawasan Kasongan sangat terkenal di kalangan wisatawan sebagai sentra kerajinan gerabah atau keramik. Jadi, sayang banget kalau ke Jogja tapi gak sempat mampir ke galeri seni gerabah yang berderet di tempat ini. Siapa tahu, kamu menemukan guci atau patung yang pas buat mendekor rumah atau kamarmu, atau souvenir buat oleh-oleh.
Sentra kerajinan gerabah yang terletak di Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul ini membuat dan menjual benda-benda dari gerabah seperti pot dan guci aneka motif, patung, hiasan dinding, peralatan dapur, furnitur, serta berbagai produk kerajinan lainnya. Penasaran dengan cara pembuatannya? Kamu bisa melihatnya langsung kok!

6. Gak cuma kain yang bisa dibatik! Buktikan sendiri di Desa Wisata Krebet, yang penduduknya bereksperimen dengan media kayu

Kerajinan batik kayu
Kerajinan batik kayu via rumahkorika.blogspot.com
Kalau kamu mengira kerajinan batik itu cuma menggunakan medium kain, kamu salah besar. Di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, warganya gak menggunakan media kain untuk membatik, melainkan memakai kayu. Tapi, justru di situ daya tariknya, batik yang digambar di atas kayu oleh pengrajin menghasilkan beragam produk yang unik.
Barang-barang yang dihasilkan sentra kerajinan beraneka ragam. Ada topeng, wayang dan patung kayu, gantungan kunci, cermin, kotak perhiasan, dan masih banyak lagi. Pas banget buat kamu yang lagi nyari souvenir buat oleh-oleh atau pernikahan. Proses pembuatannya juga bisa kamu lihat sendiri, gak jauh beda dengan pembuatan batik kain. Oh iya, pernak-pernik hasil kerajinan batik kayu ini juga sudah merambah pasar mancanegara lho.

7. Di Jogja, keris bukanlah benda mistis dari cerita buku paket Sejarah SMA — tapi barang nyata yang bisa didapat dengan mudahnya

Keris Banyusumurup
Keris Banyusumurup via www.visitingjogja.com
Siapa sih yang gak kenal keris? Senjata tradisional dari Jawa ini sudah terkenal di mana-mana; kamu bisa melihatnya menghiasi film-film silat lokal, upacara adat Jawa, bahkan sampai game dari mancanegara. Nah, di Yogyakarta, sentra kerajinan keris terletak di Desa Banyusumurup, Imogiri, Bantul.
Perajin keris di desa Banyusumurup ini memproduksi bilah keris koden atau keris yang berfungsi sebagai hiasan serta aksesorisnya, seperti warangka (sarung) dan gagangnya. Seni kerajinan keris ini diturunkan oleh Empu Djiwo Diharjo, pemilik sanggar penempa keris yang mendapatkan ilmu turun temurun dari ayahnya. Dari tangan Mbah Djiwo inilah tercipta keris pusaka yang terkenal di kalangan bangsawan dan petinggi dari dalam dan luar negeri.

8. Sebagai kado ultah atau tanda keseriusanmu pada pasangan, hadiahi dirinya dengan aksesoris perak asli Kotagede.

Perajin perak di bengkelnya
Perajin perak di bengkelnya via radjotravell.blogspot.com
Kalau kamu mencari pusatnya kerajinan perak di Yogyakarta, ya Kotagede tempatnya. Di kawasan yang terletak tenggara kota Yogyakarta ini, berderet sejumlah toko yang menjual hasil kerajinan dari perak. Produk yang dihasilkan umumnya berupa aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, sampai souvenir berbentuk binatang, candi, atau wayang.
Jadi, gak perlu bingung, ‘kan, mau ngasih kado apa buat pacar? Apalagi, harga yang ditawarkan di sini tergolong murah. Kamu juga bisa menyaksikan para pengrajin perak bekerja di bengkel mereka sekaligus menngamati proses pembuatan kerajinan perak dari awal sampai finishing.

9. Tak sempat menyambangi tempat di atas satu-satu? Maka berkunjunglah ke Pasar Seni Gabusan, pusatnya semua benda kerajinan.

Pasar Seni Gabusan
Pasar Seni Gabusan via creative-handycraft.blogspot.com
Jika sejumlah desa wisata kerajinan di atas membuat dan menjual produk-produk yang spesifik, lain halnya dengan Pasar Seni Gabusan. Di area seluas 4 hektare inilah kamu bisa menemukan segala jenis lini kerajinan dari 400-an pengrajin, mulai dari kerajinan batik, gerabah, kulit, terakota, kayu, bambu, sampai logam.
Setiap jenis produk sudah dikelompokkan berdasarkan blok dan losnya. Jadi, kamu gak perlu capek-capek mampir ke setiap desa wisata untuk melihat-lihat produk yang dibuat. Tapi, mungkin kamu bakal bingung mau beli apa karena ada begitu banyak pilihan di tempat ini.

10. Jika kamu ingin membawa kehidupan – dalam artian sebenarnya – sepulang dari Jogja, mampir saja membeli binatang di PASTY.

Salah satu bruung yang dijual di Pasty
Salah satu bruung yang dijual di Pasty via krjogja.com
Inilah uniknya Jogja. Kota ini gak hanya jadi surga belanja bagi pemburu benda fashion dan souvenir unik, tapi juga bagi mereka yang menginginkan makhluk hidup untuk dipelihara. Datang aja ke PASTY, Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta yang terletak di Jalan Raya Bantul KM 1, Dongkelan.
Saat menyusuri los-los PASTY, kamu akan merasakan suasana pasar yang mirip kebun binatang, karena penuh dengan aneka satwa yang diperjualbelikan. Ada berbagai jenis burung, anjing, kucing, unggas, reptil, serta ikan hias. Kamu juga bisa dengan mudah menemukan aneka kandang dan makanan buat peliharaanmu.

11. Dan jika mau tahu kenapa para mahasiswa Jogja betah menetap di kota ini, berburulah buku-buku langka di Shopping.

Tumpukan buku di Shopping Centre
Tumpukan buku di Shopping Centre via travelivalda.wordpress.com
Meski namanya ‘shopping’, jangan bayangkan tempat ini seperti supermarket atau semacamnya. Shopping adalah pusat penjualan buku yang terletak di samping Taman Pintar Yogyakarta. Tempat ini masih terkenal dengan sebutan Shopping, meski namanya telah berganti menjadi Komplek Buku Taman Pintar.
Tempat ini menjual sejumlah buku dengan berbagai judul dan genre. Buku-buku fiksi, pelajaran, agama, politik, serta sosial dijual dengan harga lebih murah dibanding di toko buku. Kamu juga bisa menemukan buku-buku bekas dan langka di sini, lho.

12. Sudahi pencarianmu di Pasar Tumpah Jalan Olahraga, tempat kamu bisa mencari segala kebutuhan dengan harga mahasiswa.

Sunday Morning UGM
Sunday Morning UGM via diandinblog.blogspot.com
Ini dia surga wisata belanja yang wajib kamu datangi saat berkunjung ke Jogja. Pasar tumpah Sunday Morning ini buka setiap hari Minggu di kawasan Lembah UGM, tepatnya di Jalan Olahraga – Jalan Notonagoro, Bulaksumur, Yogyakarta. Di sepanjang ruas jalan ini, para pedagang menggelar lapaknya dengan berbagai jenis barang kebutuhan sehari-hari, mulai dari pakaian, sepatu, tas, aksesoris, sampai pernak-pernik untuk mempercantik kamarmu.
Setelah puas berbelanja, kamu juga bisa mengisi perut dengan aneka menu kuliner yang tersedia di sini. Hmm, belanjaan dapat, kenyangnya dapat, tinggal jodoh aja nih yang belum dapat.

Dengan sejumlah kawasan belanja dan mal-mal yang tersebar di seantero kota, gak muluk-muluk kalau Jogja disebut sebagai surganya wisata belanja. Jadi, kamu pengen belanja apa nih? Yuk, ke Jogja aja!

excerpt from-Hipwee 
budhiku_budhimu_budhikita

Minggu, 07 Desember 2014

Seandainya 11 Nasihat Ini Sudah Kamu Dengar 5 Tahun Lalu, Tak Akan Ada Penyesalan Di Hidupmu

Manusia memang tak bisa luput dari kesalahan. Jika kita menengok ke belakang, kita pasti menemukan banyak sekali kesalahan dan juga kebodohan yang pernah kita perbuat. Dari kesalahan yang pernah kita akukan tersebut, saat ini kita merasakan akibat-akibatnya — barulah kita sadar dan menyesalinya.
Terkadang kita ingin sekali kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan kita, dan terkadang juga, ingin rasanya kamu menceramahi dirimu sendiri di masa lalu untuk tidak berbuat kesalahan itu. Nah, seandainya saja waktu bisa diputar kembali, nasihat apa sih yang ingin kamu berikan pada dirimu sendiri pada 5 tahun yang lalu?

1. Kamu Tak Perlu Khawatir Pada Anggapan Orang. Pilih Pendidikan yang Paling Kamu Inginkan Untuk Digeluti Di Masa Depan

Sebagai manusia, sebenarnya kita dibekali dengan hati nurani yang peka. Asal mau bertanya dan membuka telinga, berbagai pertanyaan bisa terjawab dengan sendirinya. Hatimu sesungguhnya tahu jalan hidup macam apa yang paling cocok untuk hidupmu. Pendidikan dan pekerjaan seperti apa yang bisa membawa kebaikan dalam hari-harimu. Sayang, kepekaan ini sering dibungkam oleh berbagai distorsi. Pendapat dan penilaian orang-orang di sekitar, contohnya.
Hal termudah saja: tentang pilihan jurusan kuliah. Tidak semua orang berani mengikuti kata hatinya untuk menggeluti ilmu yang paling ia suka. Memilih menghabiskan sekian tahun hidup untuk kuliah di jurusan yang pada akhirnya tidak terpakai ilmunya. Tidak percaya orang-orang macam ini ada? 

2. Orang Tuamu Banting Tulang Membiayaimu Menuntut Ilmu. Jangan Pernah Sia-Siakan Pengorbanan Itu

Saat kuliah, kamu memang harus pintar-pintar dalam mencari ilmu dan pengalaman. Mencari pengalaman, ikut organisasi, dan memperluas pergaulan memang sangat penting bagi masa depanmu nanti, tapi prioritasmu sebagai mahasiswa tetaplah menimba ilmu dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai malah kegiatan di luar kampus mengganggu jadwal kuliah. Kalau sudah terlanjur begitu, studimu jadi berantakan, banyak nilai kuliah yang keteteran, hingga lulus yang tak tepat waktu. Seperti apa yang pernah dialami oleh mereka
3. Punya Otak Encer Memang Bisa Membantu. Tapi Kelak, Jejaring Luas dan Reputasi Baiklah yang Melanggengkan Karirmu
Pengakuan I.A memang sangat sesuai dengan kenyataan yang ada. Punya otak encer dan prestasi akademis memang bisa membantu. Tapi pada akhirnya, jejaring dan kemampuan sosial-lah yang menentukan kesuksesanmu. Kepintaran ternyata bukan segalanya. Di akhir hari, berapa banyak koneksi dan kegigihan menyesuiakan diri yang bisa membawa manfaat bagi seberapa besar pencapaianmu.

4. Waktu Tidak Pernah Bisa Diputar Ulang. Menyia-nyiakannya Sekarang Hanya Membawamu Pada Penyesalan

Hobi menunda-nunda sesuatu memang jadi momok bagi semua orang. Karena kebiasaan buruk ini, hidup kita jadi tidak teratur. Dan karena kebiasaan ini juga, apa yang sudah kamu rencanakan matang-matang jadi gagal dan hancur berantakan. Tapi bisa juga menunda-nunda waktu itu bukan karena kita malas, tetapi bisa juga karena kita terlalu ragu dan bingung untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai sesuatu. Seperti nasihat yang diucapkan oleh pembaca ini:

5. Atur Keuanganmu Sebaik Mungkin. Kelimpungan Mencari Uang Seharusnya Membuatmu Punya Uang Simpanan

Kita kerap kali mengalami kegalauan finansial saat sudah memulai hidup mandiri. Saat kita tak lagi bergantung pada orang, barulah kita sadar bahwa uang bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan. Hidup hemat memang perlu dipupuk sedari kecil, agar kita bisa mengelola dan lebih bijak dalam menggunakan uang saat dewasa nanti. Kebiasaan menghamburkan uang dengan mudah juga bukan hal yang mudah untuk dihentikan, lho! Seperti pengakuan dari para pembaca nih!

6. Berhematlah Soal Uang Belanja. Tapi, Jangan Pelit Mengeluarkan Uang Untuk Menambah Kemampuanmu Sebagai Manusia

Mungkin dulu kita terlalu malas untuk mengikuti kursus bahasa asing atau keterampilan yang lain. Di era globalisasi seperti ini, khususnya Bahasa Inggris, adalah salah satu bahasa asing yang wajib untuk kamu kuasai agar kamu bisa bersaing di dunia kerja. Keterampilan yang kita punya sudah pasti sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri. Memang tak ada kata terlambat untuk belajar, tetapi tentu akan jauh lebih menguntungkan jika kamu bisa memulainya sejak usia dini.

7. Beranikan Diri Untuk Selalu Menjajal Hal Baru. Sebab, Hidupmu Memang Sesingkat Itu…

Untuk bisa menjadi seseorang yang dikenal dan menonjol, kamu tentu harus berani eksis dan menujukkan kemampuanmu. Jika kamu selalu malu-malu di depan orang lain, tentu kamu tak akan bisa mengekspresikan bakat dan kemampuan yang kamu miliki. Jika kamu terlalu malu untuk bertanya, itu sama saja membiarkan dirimu sendiri tersesat. Kamu pun akan kehilangan banyak kesempatan untuk bisa lebih berkembang dan berekspresi.

8. Berhenti Menghakimi Penampilan Orang. Memang Kamu Sudah Sempurna dan Tak Punya Kurang?

Kita memang makhluk visual, hal pertama yang kamu nilai adalah apa yang kita lihat. Tak ayal kita seringkali menjustifikasi seseorang hanya dari tampang dan penampilannya. Dan lebih parahnya kita bahkan tak sungkan-sungkan berbicara buruk terhadap orang yang belum pernah kita tahu bagaimana dirinya sebenarnya. Bagaimanapun juga, kita wajib untuk menjaga pikiran dan perkataan kita sebelum kita menilai seseorang. 

9. Mencintai Seseorang Terlalu Dalam Hanya Akan Merapuhkan Dirimu Secara Perlahan

Kata orang, saat kamu berani jatuh cinta maka kamu juga harus berani untuk patah hati. Tetapi saat kita sudah merasa menemukan pasangan yang cocok, kita seringkali terlena dan terlalu dimabuk cinta. Saat kita terlalu cinta pada seseorang, cinta kita menjadi buta, dan kita seperti seseorang yang sedang tersesat. Saat pasangan kita ternyata berhianat, kekecewaan yang kamu rasakan akan sangat sulit untuk diredam. Mencintai memang seharusnya secukupnya saja, jangan kurang dan jangan pula berlebihan.

10. Masih Banyak Hal Lain yang Lebih Penting Dari Sekedar Mengisi Hati. Daripada Sibuk Gebet Kanan-Kiri, Kenapa Kamu Tidak Memantaskan Diri?

Melakukan segala sesuatu memang jauh lebih baik jika sewajarnya saja. Seperti halnya pacaran, aturlah waktu untuk berpacaran sewajarnya saja. Segala sesuatu yang berhubungan dengan asmara memang seringkali menggoda dan membuatmu lupa, termasuk lupa akan kewajibanmu sebagai seorang pelajar. Saat kamu tak bisa membagi waktu antara jadwal pacaran dan belajar, yang jadi korban seringkali adalah studimu.

11. Orang-Orang Terdekatmu Tak Akan Hidup Selamanya. Manfaatkan Waktumu Sebaik Mungkin Bersama Mereka.

Selagi ada kesempatan untuk bisa bersama-sama dengan orang-orang terdekatmu, jangan pernah sia-siakan kesempatan itu. Tak setiap saat kamu bisa berkumpul dengan mereka, jangan sampai kita menyesal saat kita tak bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka lagi. Pergunakan waktu emasmu bersama mereka sebagai momen paling membahagiakan dalam hidupmu. 
Penyesalan memang selalu datang di akhir, dan tentu saja kita tak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua kesalahan-kesalahan kita. Bagaimanapun juga, penyesalan tak akan ada gunanya bagi kita jika tanpa diiringi oleh sebuah perubahan.
Setidaknya, saat ini kita sudah menyadari dan tak akan melakukan kesalahan-kesalahan itu untuk kedua kalinya. Semoga kesalahan-kesalahan yang pernah kita alami ini bisa jadi sebuah contoh yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya.

excerpt from-Hipwee 
budhiku_budhimu_budhikita